Jumat, 23 Agustus 2013

The Way of 'Love'

 ***

   Semua orang pasti akan merasakannya. Allah mentakdirkan manusia untuk saling hidup berpasangan dengan rasa cinta yang tumbuh Insya Allah , kalau cintanya niat dan tulus karena Allah SWT akan di jadikan hidupnya selalu bahagia dan terbebas dari segala macam gangguan . Amin .

  Indahnya cinta bila dilakukan dengan rasa sayang yang tulus untuk orang yang di cintai. Maka sebaliknya orang yang di cintainya pun sadar seberapa besar nikmat Allah SWT karena ada yang mencintainya . Namun cinta itu butuh kerja keras dan pengorbanan . Apakah benar "Cinta itu tidak perlu dicari , tapi cinta itu pasti akan datang sendirinya ?" Atau "Cinta pada pandangan pertama" . Hanya hati yang bisa menebak bahwa kita akan dicintai dan mencintai . Tidak tahu kapan , dimana , dan dengan siapa . 'Kesetiaan' adalah awal dari terjadinya cinta kepada orang lain . Sebuah cinta tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada perselisihan , kecemburuan diantara keduanya . Seperti jalan raya , kalau tidak ada polisi tidurnya kendaraan yang mejalu akan kehilangan kendali dan bisa menabrak. Itulah cinta . Benar , cinta itu rumit tapi tidak serumit benang kusut yang di coba untuk meluruskannya kembali . Karena suatu permasalahan yang rumit pasti ada jalan untuk menyelesaikannya . Terutama cinta semua orang yang bernafas di dunia ini memiliki rasa cinta . Tidak akan indah hidup bila tidak ada cinta di dalamnya . Tapi , jangan pernah sekali-kali kalian melebihkan atau meninggikan cinta kepada orang lain daripada cinta kepada Allah SWT karena dialah yang menjadikan cinta itu nyata di diri kita .



Kepada :
Allah SWT .
"Tuhan ku yang melebihi apapun"
(Karena-Mu , cintaku begitu terang kepada dia)

Rabu, 07 Agustus 2013

PART 2.......


        “siapa ya laki-laki itu? Dia berseragam sekolah ini tapi kok Aku tidak pernah melihatnya. Apalagi matanya itu kayak mata elang”, pikirku. Karena asyik melamun, temanku, Nia mengagetkanku.
        “woy Nisa lu ngelamun aja, pindah sana ke tempat duduk lu”, kata Nia.
        Aku belingsatan menuju tempat dudukku. Kulihat teman sekelasku ada yang tersenyum melihat tingkahku. Akhirnya bel masuk berdering…..

        Pelajaran kulalui dengan tenang sampai bel istirahat berbunyi.Dan… inilah surga bagi pelajar pada umumnya. Aku keluar kelas sambil membawa kotak makan ku. Tetapi Aku tidak ke kantin melainkan ke masjid sekolah untuk salat Dhuha terlebih dahulu. Ketika Aku mau mengambil air wudhu, kulihat laki-laki mata elang itu sedang berwudhu juga. Wow… rajin juga ni anak. Eh tapi tunggu dulu, bisa aja dia cuma cuci muka atau cuci tangan sebelum makan? Tapi kok kalo dia Cuma cuci muka sama cuci tangan pake segala lepas sepatu ya? Tiba-tiba Aku mengintipnya. Telapak tangan, hidung, wajah, tangan, rambut, telnga, kaki. Bener loh nih anak lagi berwudhu. Hebat hebat.
        Setelah wudhu aku mengambil mukena yang ada dilemari, lalu aku salat dengan khusyuk. Setelah salat, Aku keluar masjid untuk memakai sepatu. Dan kulihat juga Dia sedang memakai sepatu. Sepertinya mata elangnya langsung tertuju kearahku ketika aku ingin mencari sepatuku. Akupun menyadari hal tersebut. Aku langsung menunduk dan buru-buru memakai sepatu. Pokonya aku selalu dibuatnya ngga nyaman. Dalam hati aku terus mengomel dengan bibir maju kedepan tapi  Aku tidak berani untuk menatap balik matanya.
         “Kenapasih nih orang sering ngeliatin Aku melulu? Salah apa Aku ini?”,batinku. Lalu Aku memberanikan untuk mendongakkan kepalaku kearah laki-laki itu. Hah? Udah nggak ada! Cepet banget menghilangnya? Misterius!
          Tanpa kusadari bel masuk berdering. Dan Akupun belum memakan bekalku. Parahnya lagi sekarang perutku kelaparan. Tanpa pikir panjang Aku langsung lari menuju kelas sambil membawa kotak makanku. Dan sesampainya dikelas Aku langsung melihat jadwal matpel di buku catatan karena Aku belum begitu hafal.
          Mataku melirik pada kata-kata ‘IPS’.
          Oh ampun! Kenapa harus IPS? Bukan karena pelajarannya tapi yang mengajar adalah Ibu garang/galak/killer alias Ibu Desi. Beliau itu ngga pernah tega untuk memberi tugas seambrek-ambrek. Waktu itu Ibu Desi pernah memberi tugas kepada Kami untuk menjelajah Gunung Bromo. Parah kan??? Dan ditambah hawa menyeramkan dari raut wajah Beliau yang selalu membuat kita mengantuk. Dikelas kerjaan Beliau kalo ngga rajin ngasih tugas adalah ngomelin anak-anak dengan senjatanya yaitu penggaris besi 30cm. Kenapa nggak sekalian aja bawa pedang? Nanti kami bawa perisai. Jadi deh PERANG!!!
          KRRRIUUK!....
          Aduh suara perut laper ku bunyi lagi! Sumpah ngga etis banget waktu ini dengan perutku. Udah pelajarannya IPS ditambah perutku lapar banget. Akhirnya Aku hanya memegangi perut saja. Menurutku 2 jam pelajaran IPS itu bagaikan 200 tahun didalam medan magnetnya Ibu Desi. Lama banget! Dan kamipun dalam sekejap mata bisa terhipnotis. Hebat! Ibu Desi bisa mangalahkan Uya Kuya dalam hipnotisan ini. Tapi bedanya kami yang dihipnotis tidak mengerti apa yang ditanyakan hehehe.
        2 jam kemudian.
        “Huft!!!”.
        “hore…bebas… merdeka…”, anak-anak yang lain juga merasakan kegembiraan pada saat bel berakhirnya pelajaran 200 tahun itu yang mengerikan! Kami seperti penjajah kolonial yang sedang di Romusha dan pada tahun 1945 akhirnya Kami di merdekakan.
        “Nis, lu kenapa? Dari tadi gue liat kayaknya lu gelisah banget?”, kata Rahmi, teman sebangkuku.
        “hah? Hehehe ngga papa Mi, tadi aku Cuma sedikit kelaperan pas pelajaran IPS”, kataku sambil cengar-cengir.
       “emang  tadi pagi lu ga sarapan?”.
       “sarapan, tapi masalahnya Aku belom makan bekalku tadi”.
       “ck ck ck Nisa Nisa, gue bingung deh sama lu, kayaknya lu makan melulu tapi kenapa badan lu itu ga pernah gemuk sih? Atau jangan-jangan lu cacingan lagi?”.
       “nah itu juga yang bikin aku bingung, enak aja. Kalo aku cacingan perutku ngga segendut orang cacingan kan?”.
       Kami hanya tertawa.
       Pelajaran dilanjutkan, kali ini pelajaran Bahasa Inggris. Fiuuh… untungnya pengajar dibalik pelajaran ini adalah guru yang perhatian. Mrs. Cathrine. Guru satu ini bisa dibilang guru tercantik disekolah ini. Bukan namanya doang yang keren tapi orangnya juga keren alias bermodis. Tapi Beliau tetap sopan terhadap siapapun terutama murid-muridnya. Denger-denger Beliau ini udah bolak-balik kuliah diluar negeri jurusan sastra Inggris. Padahal Wong Jowo  loh... terus. Ada yang lebih seru lagi nih: katanya Beliau juga belom MENIKAH!!! Asal kalian tahu nih, aku mau bercita-cita seperti Mrs. Cathrine. Diumurnya yang masih belia Dia sudah bisa hidup mandiri di Jakarta ini dan jauh dari kota kelahirannya di Solo. Hebat. Two thumbs up for you!
          Disaat sedang asyik mengikuti pelajaran Bahasa Inggris, bel pulang pun berbunyi. Dan… inilah surga paling atas untuk para pelajar. Tetapi aku tidak langsung pulang karena aku harus memakan bekalku yang sudah kutunda. Kurasa kelas ini sudah mulai sepi. Begitu bekalku sudah habis, aku langsung menggendong tas ku lalu turun kebawah untuk pulang. Saat sedang berjalan menuju pintu gerbang, aku bertemu Kak Irfan dan temannya. Eh eh eh tunggu dulu… dari matanya saja sudah kelihatan kalo dia ‘laki-laki bermata elang itu’. Aku langsung bergidik merinding begitu mengingatnya.
           Tadinya aku mau menghindar karena aku tidak mau bertemu orang itu lagi tapi niatku berubah setelah Kak Irfan menggagalkannya dengan menyapaku, “eh Nisa baru pulang?”.
           “he eh iya Kak”, kataku gugup. Aku mencoba untuk tidak melirik sedikitpun kearah laki-laki itu. Aduuuh! Mati rasa nih! Kenapa sih harus ketemu sama dia lagi?! Kayaknya sempit banget ya dunia ini sampe aku ketemu melulu sama orang satu ini! Pokonya siapapun namanya, bagaimanapun orangnya kalau ada orang seperti dia lagi bakal kena sumpah serapah dariku!
          “Nis kok ngelamun?”, lagi-lagi Kak Irfan menggagalkan sumpah serapahku ini.
          “hah? Ng-ng Kak Aku pulang duluan ya?”, tanpa aba-aba aku langsung pergi meningalkan Kak Irfan dan…siapa itu….namanya—laki-laki bermata elang—itu.
           Aku langsung menyetop angkot dan menaikinya. Didalam angkot aku masih terus memikirkannya. Kenapa sih Kak Irfan punya teman kayak Dia? Dan ada ya manusia seperti Dia? Tanpa kusadari angkot yang kunaiki sudah ada didepan pintu gerbang komplekku. Setelah membayar, aku berjalan santai memasuki gerbang komplek yang dijaga oleh satpam, Pak satpam itu ramah kepada siapapun. Karena Dia, komplekku (sejak kapan aku mengklaim kalau komplek ini menjadi milikku?) selalu aman dari bahaya apapun.
             “Kak nisa!!!!”, tiba-tiba ada suara nyaring memanggilku serta tangan yang menyentuh bahuku. Toh  ternyata Diva sedang cengar-cengir disampingku. Aku hanya ikut cengar-cengir.
             “Kamu mau kemana siang bolong gini?”, tnyaku.
             “Aku mau main kerumah Kak Nisa eh tapi kebetulan ngeliat Kakak baru pulang, jadinya sekalian bareng aja hihihi”, katanya, “boleh kan aku main kerumah Kakak?”, lanjutnya.
             “hhm gimana ya? Yaudah boleh deh, kebetulan dirumah Kakak lagi sendiri”.
            “asiiiik. Hhm karena aku anak yang baik aku mau kok ngebawain tas sekolah Kak Nisa yang berat ini”, tanpa ba-bi-bu Diva langsung mengambil tas dari punggungku dan dibawanya lari sambil tertawa girang.
             “eh jangan! Ngerepotin tau, Kamu kan tamu Kakak!”, cegahku sambil ikutan berlari menngejar Diva.
             “biarin”, katanya sambil menjulurkan lidahnya kerahku, “ayo kalo bisa tangkap aku sampai rumah kakak hahaha”, lanjutnya masih dengan tertawa kegirangan.
             Sesampainya dirumahku, Diva langsung duduk di bangku dekat kolam ikan sambil melihat ke sekeliling halaman rumahku. Sedangkan  Aku memutar kunci pintu rumah dan mempersilahkan Diva masuk, sama seperti tadi, Diva terus mengintograsi sekeliling rumahku mulai dari lantai sampai dinding.
             “kenapa div? ada yang salah sama rumah ini?”, tanyaku.
             “rumah kakak walaupun besar tapi rapi banget ya?”, tiba-tiba kata-kata itu mengalun begitu saja dari mulut kecil Diva.


NEXT TO BE CONTIUNED....

Sabtu, 01 Juni 2013

My Last Post. Taste it!

          Namaku Queennytha Chairunnisa Mutiara Az-zahra, biasa dipanggil Nisa. Aku berusia 15 tahun kelas X SMA (1 SMA). Sekolahku di SMA Negeri 12 Jakarta Selatan. Dulu SD dan SMP ku di Bandung, Aku ikut dengan keluargaku pindah ke Jakarta karena orang tuaku kerja dan kakakku yang kuliah di Jakarta. Disini, dilinkunganku, Aku belum mendapatkan teman untuk bermain karena Aku baru 2 bulan pindah disini. Mudah-mudahan Aku bisa deh beradptasi dengan lingkungan baruku.
          Disekolah, Aku mempunyai banyak teman mulai dari teman sekelas, kakak kelas, hingga guru pun Aku jadikan teman. Tapi bedanya Aku lebih hormati sih. Hihihi
           Suatu sore, Aku sedang berkeliling taman komplek rumahku menggunakan sepeda. Lalu Aku berhenti untuk sekedar duduk-duduk di bangku taman yang ramai dengan anak-anak dan beberapa pedagang penjual mainan. Pada hari itu, baru pertama kalinya Aku menggunakan celana jeans yang model pensil dengan atasan kaos biru panjang serta jilbab putih kebiru-biruan. Karna selama di Bandung Aku lebih suka memakai celana yang seperti celana anak laki-laki. Walaupun berjilbab, Aku ini termasuk tomboy loh……
         “Hhhm, air mancur itu bagus sekali dengan tambahan pemandangan taman ini yang asri”, pekikku dalam hati.
           Aku tersenyum-senyum sendiri sambil terus memandangi suasana yang indah ini.
         “Hay, boleh Aku duduk disini?”, tanya seorang perempuan berambut panjang yang menepuk bahuku.
         “Oh ya, silahkan saja”, kataku sambil menggeser tubuhku kesamping sehingga anak perempuan itu bisa duduk.
         “Makasih. Ngomong-ngomong Kamu orang baru disini ya?”, tanya anak itu dengan senyuman ramah.
            Aku mengangguk.
         “Kalo boleh tau nama Kamu siapa?”.
         “Namaku Nisa, Kamu?”, tanyaku balik.
         “Namaku Diva. Oh ya rumahku di blok 4. Rumahmu?”
         “Kalo rumahku di blok 6 disana”, kataku sambil menunjuk gang rumahku.
         “Waaah kita bisa berteman ya? Hhhm Kamu sekolah dimana?”, katanya lagi.
         “Boleh, Aku sekolah di SMA 12 kelas 1. Kamu?”.
         “Berarti Aku panggil Kamu Kak Nisa aja deh supaya lebih sopan ya Kak?”, katanya sambil tersenyum gembira.
          Aku mengernyitkan dahi.
        “Lho emang Kamu kelas berapa dan sekolah dimana?”, tanyaku.
        “Aku masih kelas 3 SMP di SMP 17. Kak, Aku mau banget kalo udah lulus, Aku sekolah di SMA Kakak, soalnya sekolah itu adalah sekolah unggulan di kota ini”, katanya.
        “Oh ya? Bagus dong Kamu mau masuk sana, jadi Kakak ada temen kalo mau berangkat sekolah. Hihihi”.
        “Berarti Kak Nisa anak baru disana ya? Gimana Kak rasanya pertama kali masuk disana?”, tanyanya lagi.
        “Iya Div, pertama kali masuk sekolah Kakak pendiem banget, ya maklum lah namanya juga anak baru kan?”.
        “oh ya, Kak Nisa  nanti kelas 2 mau milih jurusan apa?”, katanya dengan ekspresi muka sok tau.
        “Kakak mau milih IPA. Emang kenapa Div?”.
        “Gak papa Kak hehehe”,  jawabnya sambil cengengesan.
         Aku melirik arloji ku yang tertutup lengan baju, ternyata sudah pukul 5 sore.
        “Diva, Kakak pulang dulu ya udah sore, lain kali kita sambung obrolan kita ya?”, kataku sambil berdiri menaiki sepeda.
        “Okeh deh Kak, dadah Kakak cantik”, ledeknya sambil melambaikan tangan kepadaku.
        Akupun hanya tersenyum.
        Sesampainya dirumah, setelah memarkir sepeda di garasi, Aku masuk kedalam ruang keluarga yang terlihat Mas Ikhsan, Kakakku sedang ngemil makanan ringan sambil menonton berita sore di TV. Akupun langsung duduk disamping Mas Ikhsan dan ikutan ngemil.
       Makan adalah hobiku setelah membaca, Aku bisa makan 3 kali sehari ditambah ngemil tapi yang sangat membingungkan adalah Aku tidak pernah gemuk. Waktu itu Aku senang sekali karna berat badanku naik 3 kg dari 40 kg sampai 43 kg. Tapi tragisnya karena Aku sakit, berat badanku turun lagi menjadi 40 kg. Bayangkan, untuk anak SMA  seumuranku  40 kg adalah berat badan yang kerempeng sekali.
        “Mas ganti dong channelnya, bosen tau berita melulu. Mending beritanya bagus, lah ini  tentang pembunuhan, perampokan, korupsi, penganiayaan pokoknya yang gak bermutu melulu lah”, dengusku kesal sambil terus mengunyah makanan.
        “Ah Kamu bawel Nis, Kamu tuh gak bakalan ngerti tentang beginian. Nih Kamu abisin aja chitato Mas”, kata Mas Ikhsan sambil memberikan sebungkus chitato yang tinggal sedikit.
        “Makasih Mas, udah kenyang sama berita begituan , oh ya maklum aja deh Mas Ikhsan kan anak politik jadi wajar lah kalo makanannya berita begituan mulu. Mendingan tidur”, kataku ketus sambil naik ke tangga.
        “Kamu yakin bisa kenyang, Nis? Paling sebentar lagi Kamu turun ngambil makanan di kulkas ya kan?’’, ledek Mas Ikhsan sambil tertawa terbahak-bahak.
        “Ih biarin bodo amat!’, jawabku sambil menjulurkan lidahku. Kesal.
          Sesampainya dikamar, langsung kududukkan tubuhku di kursi meja belajarku. Hhuh! Pokoknya Aku kesal sekali! Mulai sekarang Aku mengibarkan bendera perang pada Mas Ikhsan! Kemudian Aku berlari ke kamar mandi untuk mengganti celana super ketat ini. Aku tersiksa sekali memakai celana ini. Setelah itu Aku membaringkan tubuhku di kasur, membayangkan wajah lucu Diva.
        “Hhm, Aku senang bisa berkenalan dengan Diva. Diva itu lucu, baik, ramah. Akhirnya Aku dapet temam juga disini”, kataku gemas sendiri.
         Ayah dan Ibuku belum pulang dari kantor, mereka memang workhacholik. Tapi untungnya mereka masih ingat kalau mereka punya anak dan punya rumah. Kadang mereka juga lembur sampai jam 9 malam, masa-masa itulah yang paling Aku tidak suka. Dan Aku termasuk beruntung karena sebelom Ibu berangkat kerja, Ia selalu memasakkan makanan untukku dan Mas Ikhsan agar Kami tidak kelaparan. Aku tidak mau hanya sekedar ditinggalkan uang oleh Ibuku. Tapi lama-lama Aku sadar bahwa mereka bekerja seperti ini hasil yang mereka dapatkan buat Aku dan Mas Ikhsan juga, tapi….. (kayaknya banyak tapi mulu ya?) Aku gak mau kalo mereka sampai kelewat batas.
        Lalu Aku teringat tentang buku yang diberi Tante puput kemarin. Aku belum sempat membacanya. Aku berdiri menuju rak bukuku yang berisi banyak buku, ada kamus, komik, ensiklopedi, dan novel. Mengambil sebuah buku yang covernya sangat nyaman dimata dan tebal yang bejudul ‘Sunshine Becomes You’ karya Ilana Tan yang sudah termasuk Best Seller. Aku mulai khusyuk membacanya hingga terdengar adzan Maghrib berkumandang. Dan sebagai muslimah Aku langsung mengambil air wudhu untuk menunaikan salat Maghrib.
        Setelah salat, kulanjutkan membaca novelnya. Lalu, Aku merapikan buku untuk besok sekolah.  Dilanjutkan salat Isya. Kemudian Aku putuskan untuk tidur.
                                                               

       Keesokan paginya...
       Aku bangun pukul 5 pagi. Setelah mandi, berseragam, dan solat Subuh. Aku turun ke ruang makan untuk sarapan pagi dengan keluargaku. Terlihat Ibu, Ayah yang sudah siap dengan baju kantornya dan briefcasenya, dan Mas Ikhsan yang juga sudah rapih dengan pakaian ala kampusnya.
       "Pagi Ayah, Ibu, Mas Ikhsan", sapaku sambil menarik kursi untuk duduk disamping Mas Ikhsan. Mereka hanya mengangguk. Aku langsung mengambil piring dan menuangkan nasi goreng, lalu memakannya dengan lahap. Selesai sarapan, Aku mengambil 2 tangkap roti isi selai dan menaruhnya dikotak makanku. 
       Aku diantarkan sekolah oleh Mas Ikhsan yang ingin sekalian pergi ke kampusnya.
       "Nanti gak usah dijemput ya, Mas?", kataku begitu sudah sampai didepan sekolahku.
       "Lagipula siapa juga yang mau jemput Kamu?", ledek Mas Ikhsan sambil cengar-cengir.
       Mukaku bersungut-sungut.
       "Yaudah sana masuk, nanti telat terus dihukum loh", ledeknya lagi.
       Aku hanya menjulurkan lidahku sambil masuk kedalam sekolah. Aku berjalan menuju tangga untuk menuju ke kelasku. Banyak temanku, kakak kelasku yang menyapa sekedar mengucapkan selamat pagi. Aku hanya tersenyum saja.
       "Hay, Nis?", tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menepuk bahuku, ternyata Kak Irfan, kakak kelasku merangkap ketua OSIS di sekolah ini. Kak Irfan terlihat bersama temannya, tapi Aku sama sekali nggak mengenalnya. Kulihat matanya itu tiba-tiba terpusat kearahku.
       "Oh hay juga, Kak", jawabku masih dengan pandangan aneh kepada laki-laki yang ada disamping Kak Irfan itu. Dan laki-laki itu masih saja memandangku dengan tatapan tajamnya.
        "Kenapa Nis?", tanya Kak Irfan lagi.
        "eh ng-ng-nggak papa kok. Kak, Aku ke kelas dulu ya?", kataku gugup sambil berlari mencoba menghindar dari tatapan mengerikan itu. Lalu Aku menaiki sisa anak tangga dan sampai di kelasku. Aku masih memikirkan tatapan tajam laki-laki aneh itu.




                                                                                                                                                              

Selasa, 02 April 2013

Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses Internet


ments

Daripada ni blog kosng gak ada penghuninya, mending saya isi aja deh.
Selamat menikmati
Untuk dapat terkoneksi ke Internet ada beberapa macam perangkat yang dibutuhkan, antara lain :

Perangkat Keras Utama
1. Komputer

Spesifikasi minimal untuk PC (Personal Computer) atau laptop agar bisa diguakan untuk mengakses internet adalah :
    - Processor Pentium III 500 Mhz
    - Ram 64 MB
    - VGA Card 4 MB
    - Sound Card dan Speaker
    - CD ROM
    - Harddisk 10 GB
    - Monitor CRT SVGA

2. Modem

Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.

Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog, ketika modem menerima data dari luar berupa sinyal analog, modem mengubahnya kembali ke sinyal digital supaya dapat diproses lebih lanjut oleh komputer. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.

Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer.

Jenis-jenis modem berdasarkan beberapa kategori :

A. Berdasarkan letak di CPU Komputer
     1. Modem eksternal

         Modem yang ditempatkan di luar perangkat utama CPU. Modem ini terpisah dari PC dan dihubungkan melalui kabel LAN dan kabel USB, tergantung tipe modemnya.
     2. Modem internal.

         Merupakan modem yang dipasang dalam komputer terutama pada slot ekspansi yang tersedia dalam mainboard komputer. Rata-rata kecepatan modem internal untuk melakukan download adalah 56 Kbps.

  B. Berdasarkan cara koneksi dengan ISP
     1. Modem wireline atau wired adalah
         Modem yang menggunakan media kabel untuk berkoneksi dengan ISP
     2. Modem wireless adalah
         Modem yang menggunakan media nirkabel (gelombang elektronik) untuk berkoneksi dengan ISP
  C. Berdasarkan ISP yang digunakan
     1. Modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
     2. Modem DSL (Digital Subscriber Line)
     3. Modem CDMA (Code division multiple access)
     4. Modem GSM (Global System for Mobile Communication)
     5. Modem Dial Up

3. Saluran Telepon
Saluran telpon juga merupakan perangkat keras yang penting dan diperlukan untuk menghubungkan komputer dengan internet. Penggunaan sauran telpon ini juga diikuti dengan penggunan modem dial up. Selain saluran telepon, untuk melakukan akses internet juga bisa dilakukan dengan menggunakan TV kabel. Untuk bisa mengakses internet menggunakan jaringan TV kabel maka modem yang dipakai adalah modem kabel.

Perangkat Keras Pendukung
Selain ketiga perangkat utama di atas (computer, modem, saluran telpon) terdapat juga beberapa perangkat keras pendukung akses internet. Antara lain:

1. Hub / Switch

Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan.



Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.

2. Repeater

Repeater adalah Repeater merupakan perangkat yang digunakan untuk menerima sinyal dan memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli, singkatnya repeater berfungsi untuk menguatkan sinyal agar sinyal dikirim sama dengan sinyal aslinya .

3. Bridge
Adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet.

4. Router
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet. 



Sekian dan Terima kasih. Satu lagi, SELAMAT BELAJAR........